Selamat Datang Di Website KUA Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan
Nikah di KUA GRATIS, di luar KUA membayar Rp 600.000,-, disetorkan langsung ke Bank Menggunakan Kode Billing PNBP NR, Zona Integritas KUA, tolak Gratifikasi dan Korupsi, Laporkan jika terbukti!

20 Mei 2016

KUA Kecamatan Cilandak Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke 108 Tahun 2016

upacara harkitnas 2016
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 108 Tahun 2016, pada hari ini Jum'at 20 Mei 2016 jajaran KUA Kecamatan Cilandak yakni para penghulu, penyuluh dan karyawan/ti mengikuti upacara bendera di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan. Upacara dimulai pukul 07.30 dan selesai pukul 08.00. Alhamdulillah para peserta bisa mengikuti prosesi pelaksanaan upacara secara hidmat dan khusu'. Semoga dengan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Selain di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Kepala KUA Kec. Cilandak dan beberapa karyawan/ti juga mengikuti upacara bendera rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 108 Tahun 2016 di halaman Kantor Camat Cilandak.

Hari Kebangkitan Nasional ke 108 Tahun 2016 kali ini mengusung tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewuiudkan Indonesia yang Bekeria Nyata, Mandiri dan Berkarakter”

logo harkitnas 2016

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMTIKA RI PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera
Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,
Saudari-saudara sebangsa dan se-Tanah Air dimanapun berada,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Pertolongan-Nya maka pada pagi hari ini, Jum’at 20 Mei 2016, kita dapat mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, dalam keadaan sehat wal afiat. Teriring doa kepada segenap warga bangsa dimanapun berada yang sedang mengikuti upacara ini, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908, adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai.
Perjuangan Boedi 0etomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin
Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh
kaum muda pada tahun 7928 yangkemudian melahirkan Soempah Pemoeda.
Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya kita dapat
memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah
berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRII ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam
kondisi dan keadaan apapun.
NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang
menjunjung tinggi nilai-nai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah
masyarakat. Wilayah NKRI terbentang iuas dari Sabang hingga Merauke,
terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa
dengan 1.331 suku bangsa, 746bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang
99.093 km persegi. Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia
secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI
dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara
menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.
Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali pada
upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah
sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan
NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital,
ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru
untuk penyebaran paham dan praktiknya.
Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara
kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang
terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa
permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan
memprihatinkan. Lagi-iagi, medium baru teknoiogi digital berperan penting
dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan
massif.
Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital
tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara
domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling
menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin
intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman
terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki
dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin
kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan
dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil
bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini.
Oleh sebab itu saya memandang penting tema “Mengukir Makna
Kebangkitan Nasional dengan Mewuiudkan Indonesia yang Bekeria
Nyata, Mandiri dan Berkarakter” yang diangkat untuk peringatan Hari
Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin
menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita
jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan
berkara kter.
Saya berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional
dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita, dan karakter kita
semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam
kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di
sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita
untuk bahu-membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan
persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin
hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, mau
tak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam
persaingan pada tingkat global tersebut.
Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah
terletak kunci untuk memenangkannya.
Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan
wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja
nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatil bukan hanya
mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah
dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari,
bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan
yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.
Untuk saudara-saudaraku yang diberi amanat Allah untuk
mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan, saya mengajak untuk
menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala
proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan
yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan
layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan.
Proklamator dan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan
tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau
“membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik,
membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya,
membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian
saja tanpa dliandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin
mencapai tujuannya”.
Demikian juga tentang pentingnya kerja nyata kita, Bung Karno
berpesan bahwa “Amal semua buat kepentingan semua. Keringat semua buat
kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan semua.”
Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga memperbarui
semangat Trisakti: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan
berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, saya yakin jalan
kemandirian ini Insya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah Internasional.
Saudara-saudara sebangsa dan se-tanah air,
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam, doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampa kapanpun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap Jaya!
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta, 20 Mei 2016


MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


RUDIYANTARA

reprts/alw.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar